Pasaman, - Debat Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Tahun 2024 berlangsung sengit dan agresif terutama pada segmen ketiga debat yang berlangsung di GOR Tuaku Rao, Kecamatan Lubuk Sikaping, Selasa (12/11/2024).
Pada segmen pertama, ketiga paslon Welly Suhery-Anggit Kurniawan Nasution (WA) Nomor urut 1, Mara Ondak-Desrizal (MoDe) nomor urut 2, dan Sabar As-Sukardi (Sasuai) nomor urut 3 diberi kesempatan menyampaikan penjabaran visi dan misi masing-masing.
Kemudian pada segmen kedua, paslon kemudian diminta menjawab pertanyaan yang disediakan panelis yang diambil melalui pengundian oleh panelis. Artinya pertanyaan yang diberikan masih tersegel. Ketiga panelis berhasil menjawab pertanyaan dengan maksimal.
Pada segmen ketiga suhu debat mulai berlangsung tinggi. Para paslon mulai saling serang secara agresif ketika menjawab pertanyaan yang diundi panelis.
Pertanyaan yang diundi diajukan kepada Paslon Nomor urut 3 Sabar AS-Sukardi. Pertanyaan yang diajukan panelis itu berkisar bagaimana rencana paslon mengembangkan sektor industri rumah tangga dan kawasan industri di Pasaman agar terhubung dengan ekosistem industri provinsi dan ekosistem industri nasional.
Menjawab pertanyaan itu, pasangan Sabar AS-Sukardi menyebut, peningkatan income perkapita tentu berangkat dari peningkatan pendapatan masyarakat terlebih dulu, dan ini menjadi PR berat.
Maka itu pihaknya akan melakukan pengembangan kawasan berbasis unggulan.
”Misalnya Duo Koto, kita kembangkan kentang dari hulu ke hilir dan budidayanya kita kembangkan sehingga produktivitasnya meningkat sehingga terjadi peningkatan nilai tambah. Dan segmen pemasaran butuh sinergi dengan pusat, provinsi dan kabupaten, ” sebut Sabar.
Bahkan katanya akan dibangun hubungan pentahelix dengan pihak swasta dan perusahaan. Sehingga keunggulan daerah semakin bagus karena semua saling mendukung. Ini tentu menjadi strategi kita ke depan sehingga tingkat perkapita masyarakat meningkat lapangan kerja terbuka yang pengangguran berkurang dan UMKM jadi bergerak, ” ujarnya.
Pada peryataan paslon nomor urut 3 ini, moderator memberi kesempatan paslon nomor urut 2 Mara Ondak-Desrizal menanggapi dan meresponnya.
Pada fase inilah tensi debat mulai tinggi, karena paslon nomor urut 2 langsung menyerang paslon nomor urut 3.
”Paslon nomor 3 ini kan incumben, jadi tentunya jangan hanya bicara, ” sebut Mara Ondak, yang mendapat sorak sorai dari para pendukungnya.
Ia kemudian menanyakan kepada paslon nomor urut 3, selama menjadi incumben, produk hukum apa saja yang sudah dilahirkan untuk peryataan yang disampaikan sebelumnya, karena memang paslon nomor urut nomor 3 adalah pertahan sebelumnya.
”Jadi semua jangan retorika pak, jadi semua dipelajarilah ada metode LQ (Location Quotient, red), disitu itu bisa menentukan daerah komoditi terpadu, " tambah Desrizal.
Mendapati tanggapan yang menyerang dari paslon nomor urut 2 tersebut, Sukardi yang merupakan pasangan wakil dari Sabar AS kemudian menyerang balik.
Baca juga:
Tony Rosyid: Partai Umat Bermanuver
|
”Mungkin pasangan nomor 2 lupa ini. Jangan masa lalu, kita sekarang calon bupati 2025-2030, apa strategi yang kita buat. Masa lalu itu, kita calon sekarang, apa strategi dan langkah yang akan kita buat, ” serang balik Sukardi dangan nada tinggi. Tanggapan Sukardi ini juga mendapat gemuruh dukungan dari simpatisannya yang hadir.
Namun begitu, paslon nomor urut 1 Welly Suhery-Anggit Kurniawan Nasution yang juga diminta merespon oleh moderator lebih memilih tidak terlibat saling serang paslon 03 dan paslon 02.
Welly Suhery dalam kesempatan itu turut melengkapi pernyataan dari paslon 03. Menurutnya perlu dilakukan meningkatkan standar kualitas komoditi produk unggulan tersebut.
“Jadi perlu standar kualitas produk unggulan itu di Pasaman, ” ujar Welly Suhery.
”Sehingga dengan kualitas dan standar tersebut, produk kita bisa menembus pasar yang lebih luas, ” ujar tambahnya.
Sementara it pasangannya, Anggit Kurniawan Nasution mengatakan, pihaknya akan coba mengekspor produk unggulan yang disebutkan tersebut kemudian akan membuatkan industrinya.
Respon dari paslon Welly-Anggit itu juga ditanggapi positif oleh paslon Sabar AS-Sukardi yang meredam suhu tinggi sebelumnya.
“Ya soal standarisasi produk, saya kira saya setuju, ” ujar Sabar AS.
Pada pertanyaan berikutnya tentang pengembangan bisnis yang adaptif digital untuk generasi muda. Paslon Welly-Suhery mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan teknologi moderen dan menciptakan layanan baru berbasis digital.
Anggit Kurniawan Nasution mengatakan pemerintah daerah nantinya akan hadiri di tengah generasi muda untuk pengembangan bisnis atau UMKM yang ramah digital. Selain itu, seluruh daerah yang belum terjangkau digitalisasi, Anggit berkomitmen akan menjangkau daerah tersebut, salah satu langkahnya dengan memberikan Wifi gratis.
Tanggapan dari paslon Welly-Anggit ini kembali mendapat respon positif dari pasangan Sabar AS-Sukardi.
Namun pada momen itu, paslon 02 Maraondak-Desrizal yang diberi kesempatan merespon, menyindir terkait paparan digitalisasi yang disampaikan paslon Welly-Anggit.(***)